Senin, 07 Februari 2011

Satu Team


1. Tritunggal
Tidak bosan saya membahas tentang keunikan yang hanya dimiliki Allah yang benar, pencipta semesta, meskipun kita sulit mengerti ini. Yang unik yaitu tentang ke-Tritunggalan-nya Allah. Kita mengenal Allah Bapa, Allah Putra (Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus. Ketiga pribadi ini tidak ada yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah. Semuanya sejajar.
“Roh Kudus bukanlah Kristus, dan Kristus bukanlah Allah Bapa.” Tetapi ketigaNya adalah satu. Satu Tuhan yang memiliki 3 pribadi. Sudah ada dari kekekalan sampai kekekalan.

Apa implikasi dari Tritunggal di dalam kehidupan kita? Salah satunya kita dapat melihat contoh Alkitab bahwa Yesus Kristus taat pada setiap perintah Allah Bapa. Tuhan Yesus adalah cerminan yang sempurna bagaimana manusia tunduk kepada Allah. Oleh karena ini kita juga patut mencontoh kehidupan Yesus Kristus yang berprinsip Firman, agar mau taat Firman Tuhan dan memuliakan Tuhan dalam kehidupan kita. Setelah Yesus kembali ke Surga, Kita bukan hanya di utus saja untuk menjadikan seluruh umat sebagai muridNya tanpa kehadiaran Yesus Kristus. Tapi setelah kita mempercayaiNya, Tuhan akan yang memberi Roh Kebenaran dalam hati kita ini, yang akan memberi penyertaanNya juga di dalam setiap langkah hidup kita.

2. Iman
Jika mau mengerti lebih tentang iman, ternyata dalam bahasa lain, iman yang menyelamatkan (saving faith) adalah iman yang terdiri dari 3 bagian ini. Dan 3 bagian ini harus dijalankan bersama-sama agar mendapatkan pengertian yang lengkap.
Pertama, NOTITIA. Pengetahuan akan kebenaran. Pengetahuan ini hanya berasal dari Firman Tuhan atau Alkitab. Kita beroleh pengetahuan akan kebenaran hanya karena seizin kehendak Tuhan saja, sebatas Dia menyatakan diriNya kepada manusia.

Kedua, ASSENSUS. Persetujuan akan kebenaran. Jika kita tahu akan kebenaran tapi dalam hati kecil kita, kita justru tidak memandang bahkan tidak menyetujui kebenaran, apakah artinya? Sama sekali tidak ada. Setelah kita tahu kebenaran, alangkah baiknya kita menyetujui kebenaran.

Ketiga, FIDUCIA . Mempercayakan diri akan kebenaran. Jika kita sudah tahu dan setuju akan kebenaran, tapi tidak menyerahkan hidup kita dan mempercayai hidup kita ini kepada kebenaran, maka, yang ada adalah iman tanpa perbuatan yaitu mati. Tidak ada faedahnya.

Ketiga bagian ini hanya bisa kita dapatkan lewat pendengaran akan Firman Kristus. Artinya kita harus membaca dan merenungkan FirmanNya.

3. Pengharapan. Francis Bacon (Filsuf Inggris) mengatakan “Harapan adalah sarapan yang baik, Tetapi makan malam yang buruk.” Maksudnya adalah untuk menjalani hidup, di saat awal manusia memerlukan harapan untuk ke depannya, tetapi jika hanya melakukan tindakan berharap saja, maka semuanya yang diharapkan itu hanya tinggal menjadi mimpi belaka, bukan terealisasikan. Harapan harus disertai dengan tindakan yang terencana dengan matang.
Beberapa kondisi dalam berharap adalah harapkan sesuatu yang lebih baik untuk hal yang telah dilakukan kemarin, harapan apa yang ingin didapatkan pada hari ini, dan yang terakhir taruh harapan kita setinggi langit, lalu mohonlah segala harapan serta segala isi doa kita kepada Tuhan untuk masa depan kita sendiri.

4. Kasih
Renungan sebelumnya sudah dipaparkan tentang macam-macam jenis kasih dalam bahasa Yunani. Storge, Philia, Eros, Agape. Keempat perilaku kasih itu pasti kita miliki. Dan tentu, kasih murni dan terbaik adalah kasih agape (tanpa syarat) yang menjadi dasar kita melakukan tindakan kasih. Sudah dicontohkan oleh Yesus Kristus menderita di atas kayu salib untuk menebus seluruh dosa kita agar kita dibenarkan dan beroleh hidup yang kekal di Surga.
Tapi ada satu hal yang penting, yang tidak boleh dilupakan oleh masing-masing yang menyebut dirinya Kristen. Yaitu KASIH MULA-MULA. Ingatkah kita kapan kita memiliki kasih mula-mula kepada Kristus? Pada waktu kejadian apa?
Kasih mula-mula adalah dimana kita berani mengambil keputusan untuk mempercayai Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Pribadi atas hidupnya sendiri. Kita harus mengingat bagaimana perasaan itu, betapa senangnya, betapa menggebu-gebunya hati kita untuk mau dipakai oleh Tuhan kita! Betapa kita bersemangat sekali untuk membaca alkitab, dan betapa kita sangat ingin dekat dengan Tuhan terus! Jangan sampai perjalanan kehidupan rohani kita itu tanpa kasih mula-mula, sehingga kita melakukan hal untuk Tuhan tetapi tidak dengan kasih.

1 Korintus 13:13
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”

Demikian juga ketiga hal itu, meskipun yang terbesar adalah kasih, tapi itu merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Di dalam kasih yang benar, tentu ada iman dan pengharapan yang benar di dalam Kristus. Iman tanpa kasih maupun pengharapan, adalah mati. Pengharapan tanpa kasih maupun iman, adalah tidak berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar