Rabu, 25 Februari 2009

Vaksin Penyebab Autis

"Children with Starving Brains" karangan Jaquelyn McCandless , MD yang
diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo. Ternyata buku yang saya beli
di toko buku Gramedia seharga Rp. 50,000,-itu benar-benar membuka mata
saya, dan sayang, sayang sekali baru terbit setelah anak saya Joey (27
bln) didiagnosa mengidap Autisme Spectrum Disorder. Bagian satu, bab 3,
dari buku itu benar-benar membuat saya menangis.

Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 -Februari 2002), Joey
memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali suntikan vaksin
HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata dua macam vaksin
yang diterima anak saya dalam 6 bulan pertama hidupnya itu positif
mengandung zat pengawet
Thimerosal, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama
sindrom Autisme Spectrum Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990
an. Vaksin yang mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di
Amerika sejak akir tahun 2001. Alangkah sedihnya saya, anak yang saya
tunggu kehadirannya selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah
rumahsakit besar yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang,
dengan harapan memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah
"diracuni" oleh Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih
bisa memberi ASI sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme
yang parah. Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus
diet pantang gluten dan casein, harus terapi ABA , Okupasi,dan nampaknya
harus dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar
biayanya.Melalui e-mail ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak di Indonesia , para pejabat di Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku tersebut diatas itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih mengandung Thimerosal. Jangan sampai
(dan bukan tidak mungkin sudah terjadi) sisa stok yang tidak habis di Amerika Serikat tersebut di ekspor dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang sekarang
sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan.
Kepada para orang tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif,
dan assertif dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut,
cobalah bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan
HiB yang tidak mengandung Thimerosal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar