Rabu, 10 Agustus 2011

Puasa dan Proses Penyembuhan Tubuh

Salah satu manfaat berpuasa bagi kesehatan tubuh adalah proses penyembuhan yang terjadi lebih cepat. Jadi, pendapat “Sebaiknya tidak berpuasa saat tubuh tidak fit” mungkin harus dikaji kembali untuk penyakit dan kondisi tertentu.

Saat kita sakit, sel-sel tubuh kita mengalami kerusakan. Semakin parah penyakit kita, semakin banyak sel-sel yang rusak. Dalam kondisi semacam ini, tubuh memulai proses penyembuhan dalam beberapa tahap.

Yang pertama adalah ketika tubuh mengenali ada masalah di dalam sebagian sistemnya. Misalnya ketika terserang flu, tubuh kita sudah bisa menandai dan seperti memindai tanda-tanda flu akan datang. Pada tahap ini tubuh juga mulai mempersiapkan respons yang tepat untuk menangkal flu.

Tahap kedua, ketika tubuh mulai memperbaiki sel-sel yang rusak dan menangkal kerusakan baru. Pada saat inilah seluruh sumber daya yang ada dalam tubuh kita dipusatkan untuk melakukan penyembuhan.

Puasa mendorong terjadinya kedua tahap ini dengan lebih cepat, karena tubuh sedang tidak disibukkan oleh tugas mencerna makanan, yang menguras energi, sehingga dapat bertindak lebih optimal untuk penyembuhan.

Pada hari-hari biasa, ketika kita mengkonsumsi bermacam-macam makanan, entah itu makan besar atau camilan, tubuh kita terus-menerus bekerja keras dengan jadwal yang ketat. Sepanjang itu pula, konsentrasi tubuh tertuju pada proses pencernaan makan, lalu penyaluran ke seluruh tubuh. Pekerjaan berat ini memerlukan sekitar 65 persen energi tubuh kita.

Dalam keadaan semacam ini, tugas perawatan yang juga penting seolah diabaikan oleh tubuh.

Tetapi ketika berpuasa, seluruh organ pencernaan kita, dan organ lain yang bersangkutan beristirahat. Saat inilah tubuh dapat melepaskan energi untuk merawat seluruh sistem dalam tubuh— memperbaiki yang rusak, memperkuat yang lemah, menambal yang berlubang, melumasi yang mulai berkarat serta membuang racun-racun, mengeluarkan semua sampah.

Tentu saja tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan berpuasa. Dalam hal ini, fungsi terpenting puasa adalah menyiapkan kondisi agar proses penyembuhan dapat segera dilakukan.

Yang penting harus kita ingat, kita wajib menahan diri untuk tidak menginterupsi proses ini dengan bahan-bahan kimia, karena tubuh kita cukup pintar untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Terapi dengan puasa ini diketahui dapat memperbaiki kondisi tubuh saat mengalami radang sendi, berbagai jenis gangguan pencernaan, masalah dengan kondisi kulit, asma dan penyakit kardiovaskular.

Tips Jitu Sembuhkan Sakit Hati

Hal buruk terjadi dalam hidup dan pastinya dalam cinta. Rasa sakit merupakan sebuah sinyal dan memberitahu kita kalau ada yang harus diperbaiki serta diperhatikan. Tanpa rasa sakit, bagaimana kita tahu kalau tubuh perawatan? Misalnya sakit perut, rasa sakit merupakan cara tubuh memberitahu untuk menjaga makanan yang masuk serta makan dengan teratur atau ada yang salah dengan perut kita (obviously).

Melawan rasa sakit membuat kita nggak bisa menerimanya sebagai berkah. Memang bungkusannya nggak menyenangkan, tapi kalau kita beranikan diri untuk membuka bungkusan tersebut, kita bisa mendapatkan ketenangan, pengetahuan lebih akan diri sendiri yang bisa membuat kita lebih tenang dan percaya diri untuk menghadapi apa yang terjadi di masa depan.

Hanya dengan membuka diri pada berbagai emosi, kita bisa mengerti siapa diri kita, kenapa rasa sakit ini bisa muncul dan apa yang kita perlukan untuk membebaskan diri dari rasa sakit tersebut. Caranya dimulai dengan mengamini bahwa ada sisi positif dari setiap kejadian negatif yang terjadi pada kita.

Menjadi survivor memang nggak gampang dan memang lebih mudah untuk menjadi korban dan menangis meratapi nasib. Tapi kalau kamu pengen bangkit, mengatasi rasa sakit dan kesedihan banyak cara yang bisa kamu lakukan.

Coba pikirkan satu waktu dimana kamu merasakan sakit hati yang hebat. Bisa baru-baru saja atau kejadian yang sudah lama terjadi. Ingat-ingat reaksimu atas pengalaman tersebut, apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya dan bagaimana hal itu membuat kamu lebih kuat. Waktu itu bisa, pastinya sekarang juga bisa, kan?

Cari tempat sepi yang bisa memberikan ketenangan untukmu dan sisihkan waktu untuk perasaanmu. Bawa tisu, jurnal, secangkir teh apa pun yang bisa bikin kamu lebih tenang. Tutup matamu dan “nikmati” rasa sakit yang ada. Tolak segala keinginan yang bisa mengalihkan pikiran. Terima kalau saat ini, memang waktumu untuk merasakan rasa sakit tersebut, sesakit apa pun itu.

Bagi apa yang kamu rasakan, pada sahabat, saudara, atau bahkan terapis. Sharing bisa menunjukkan kalau kamu nggak sendiri, walaupun kamu merasa sebagai orang yang paling sendiri di dunia. Berbagi juga bisa jadi salah satu cara untuk melepaskan rasa sakit yang ada.

Sisihkan waktu setiap hari untuk mengobati luka. Cari kesenangan yang bisa membuatmu kalau banyak hal baik ada di depan mata. Rutinitas juga penting. Jadi lakukan hal mudah yang sekaligus bisa mengobati dan menjadi rutinitas, seperti bersepeda, mendengarkan musik, mengurus tanaman atau yoga.

Faktanya, istilah waktu bisa menyembuhkan lupa itu bisa dibilang sebagai sebuah hal yang nggak nyata. Karena kalau memang bisa, nggak bakal ada yang namanya rasa sakit. Untuk lupa atau sembuh memang butuh waktu, tapi tanpa usaha kamu akan bangun pagi setiap hari merasakan sakit yang sama. Teori memang lebih mudah dibanding praktek. Tapi dengan percaya dan yakin, pasti kamu akan bisa melalui dan mengatasi segala rasa sakit yang menimpa.

Minggu, 07 Agustus 2011

Langkah-langkah Mudah Membersihkan Perhiasan

Berikut beberapa kiat untuk membersihkan perhiasan seperti yang dikutip dari Lushae Jewelery.

Sebelum membersihkan, pastikan perhiasan Anda dalam kondisi prima, misalnya, tidak ada mata (batu) yang akan lepas. Karena, bisa saja, batu-batuan itu terlepas saat Anda membersihkannya.

Perhiasan emas
Untuk perhiasan dari emas, cukup rendam di dalam air hangat yang dicampur deterjen. Rendam selama 1-3 menit. Jangan gunakan cairan pembersih yang mengandung klorin atau amonia, karena akan merusak warna alami dari logam emas. Setelah direndam, gunakan sikat gigi bekas untuk menggosok perhiasan Anda dengan lembut. Hal ini akan membuat perhiasan kembali bersinar layaknya baru dibeli. Setelah itu rendam kembali di air hangat yang bersih (tanpa deterjen), dan keringkan dengan kain yang lembut.

Perhiasan perak
Karena iklim Indonesia yang lembap, biasanya perhiasan dari bahan perak lekas berubah warna (menghitam). Anda bisa mengembalikan warna perak itu seperti semula. Caranya, siapkan wadah cangkir atau mangkuk untuk merendam. Lapisi bagian dalamnya dengan kertas aluminium.

Letakkan perhiasan Anda di dalamnya, lalu bubuhkan baking soda di atasnya hingga seluruh permukaan perhiasan tertutup. Setelah itu, tuangkan air panas ke dalam wadah tadi hingga timbul buih dari baking soda. Saat buihnya mulai menghilang, keringkan perhiasan itu dengan kain halus. Anda bisa mengulangi proses tadi hingga perhiasan terlihat bersih dan warna hitamnya menghilang.

Berlian
Kilau berlian saat pertama kali dibeli sangatlah menarik. namun seiring waktu, kilau itu menghilang jika tidak dibersihkan. Cara membersihkan batu berlian cukup mudah. Gunakan cairan amonia untuk mengembalikan kilaunya. Namun ingat, jangan sampai cairan amonia itu mengenai logam/emas yang menjadi rangka batu berlian tersebut.

Mutiara
Mutiara adalah salah satu jenis perhiasan yang klasik dan tak lekang oleh waktu. Cara membersihkannya pun mudah. Cukup rendam perhiasan di dalam air ber-PH netral. PH netral bisa didapat dengan mencampur air dan sabun khusus bayi. Rendam sebentar lalu keringkan. Perhiasan mutiara Anda akan kembali bersinar.

Sebagai saran akhir, jangan membersihkan perhiasan di wastafel atau bak cuci piring. Lebih baik gunakan baskom, atau mangkuk kecil sebagai wadahnya. Hal ini mencegah perhiasan Anda jatuh ke lubang wastafel atau tempat cuci piring.